Translate

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Kreasione

Dilema Bleng dengan Boraks

Sungguh kasihan, mereka yang tidak tahu apa-apa dijuali makanan beracun, karena diberi bleng palsu. Bleng, yang yang dicampuri boraks.

Bleng yang tulen adalah air garam dari sumur-sumur tertentu dekat pantai yang berpasir. Biasanya dekat muara sungai yang mengalir ke Laut Kidul Pulau Jawa, seperti pantai selatan Kediri, Madiun, Surakarta, Yogyakarta dan Bagelen. Istilah itu hanya dikenal di kalangan orang Jawa Timur Tengah saja.

Bleng dijual sebagai cairan putih “tua” agak kuning dalam botol di pasar-pasar pedalaman, untuk membuat lempeng atau opak. Sejenis kerupuk, terbuat dari nasi sisa yang dikukus lagi. Setelah dicampuri bleng, bahan ditekan dengan ulek-ulek atau muntu di atas daun pisang, lalu di jemur kering. Maka nasi putih yang tadinya basi itu kini menjadi lempengan tipis berwarna kuning yang tidak jadi busuk karena diawetkan dengan garam dari bleng itu. Kerupuk itu perlu digoreng dahulu supaya bisa dimakan sebagai kerupuk. Asinnya lamat-lamat sampai “mati”.

Selain berisi natrium klorida (garam dapur) yang encer sekali, bleng juga mengandung sedikit magnesium sulfat, kalsium bromida, dan kalium iodida. Semuanya tidak berakibat terlalu fatal apabila penggunaan bleng tidak kebanyakan.

Namun, belakangan ada bahan yang diedarkan sebagai bleng juga di pasar-pasar pedesaan dalam bentuk serbuk kering yang kuning warnanya. Tidak sebagai cairan dalam botol seperti jaman dahulu. Di antara bleng serbuk inilah ada yang dicampuri boraks.

Boraks adalah natrium tetraborat dekahidrat, Na2B4O7.10 H2O yang diperoleh dari salt lake di Utah, Amerika Serikat. Boraks diperdagangkan ke seluruh dunia sebagai serbuk putih, untuk bahan macam-macam industri. Selain diambil dari salt lake, ia juga dihasilkan secara besar-besaran sebagai hasil tambang yang bercampur dengan mineral kernite dan colemanite, di Oregon, California dan Nevada.

Unsur utamanya adalah boron yang bersifat antiseptic, penumpas kuman. Dahulu ia banyak digunakan sebagai obat pencuci mata boorwater.

Karena mengandung boron yang bersifat antiseptik, boraks banyak dipakai untuk membuat obat antijamur dan bahan pengawet kayu. Sebagai racun keras, boraks asal salt lake dan hasil tambang itu juga berbahaya bagi anak-anak. Termakan 1 gram saja sudah bisa terserang diare. Kalau yang masuk 2-3 gram, anak itu muntah hebat. Kalau sampai menelan 5 gram (mungkin salah ambil, mengira gula), anak itu pingsan dan pulang ke rahmatullah.



-Muhammad Audi Muttaqin-

Posted by Majalah Online .:KREASI SMANSA:. on 22.44. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0

0 komentar for Dilema Bleng dengan Boraks

Leave comment

Recent Entries

Recent Comments

Photo Gallery