Translate

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Kreasione

Penulis Hebat vs Penulis Sukses

Ketika tim PenulisLepas.com rajin menyelenggarakan pelatihan penulisan bertajuk Cara Dahsyat Menjadi

Penulis Hebat, ada beberapa teman sesama penulis yang memberikan kritik. Bila saya ceritakan semuanya, tentu akan sangat panjang. Tapi intinya, mereka mengatakan bahwa saya belum layak mengadakan pelatihan seperti ini, sebab – menurut mereka – saya belum menjadi penulis hebat.

Memang, jika penulis hebat diartikan sebagai orang yang sudah menerbitkan puluhan atau ratusan buku, atau orang yang buku-bukunya selalu best seller, atau orang yang tulisannya sering mendapat penghargaan, maka saya – setidaknya pada saat naskah ini ditulis – masih sangat jauh dari kualifikasi seperti ini.

Sejujurnya, saya juga kagum pada penulis-penulis yang memiliki prestasi luar biasa seperti itu. Andrea Hirata, Habiburrahman El Shirazy, Dewi Lestari dan Raditya Dika adalah beberapa contoh penulis yang telah menerbitkan buku-buku best seller tingkat nasional. Asma Nadia sangat produktif menulis, dan sebagian besar bukunya digemari oleh jutaan orang. Helvy Tiana Rosa dan Gola Gong bukan hanya sukses sebagai penulis, tapi juga terbukti andal sebagai pemimpin organisasi kepenulisan. Ali Muakhir pernah dianugerahi Rekor Muri sebagai penulis paling produktif di Indonesia. Fahri Asiza – juga pernah mendapat anugerah yang sama seperti Ali Muakhir - bisa menulis satu novel hanya dalam waktu empat hari!

Mereka semua adalah penulis hebat. Tapi menurut saya, kehebatan mereka bukan karena prestasi-prestasi yang luar biasa tersebut. Semua prestasi seperti itu hanyalah akibat.

“Lho, maksudnya gimana?”

Saya akan menjelaskannya dengan ilustrasi berikut.

Bila ada penulis yang minderan, malas-malasan dalam menulis, gampang menyerah, mungkinkah dia sanggup menerbitkan ratusan buku seperti Ali Muakhir? Mungkinkah dia menjadi pendiri organisasi penulis seperti Helvy Tiana Rosa? Mungkinkah dia menulis novel sebagus Laskar Pelangi-nya Andrea Hirata? Tentu saja, jawabannya tidak mungkin.

Artinya, di balik sosok penulis yang telah menghasilkan ratusan buku, buku-bukunya selalu best seller, tulisannya sering memenangkan lomba atau mendapat penghargaan tingkat nasional bahkan internasional, pasti tersimpan sosok pribadi yang tangguh, disiplin, percaya diri, dan optimis dalam meraih sukses.

Inilah konsep penulis hebat yang saya usung pada buku terbaru saya, Cara Dahsyat Menjadi Penulis Hebat (CDMPH).

Penulis hebat merujuk pada hal-hal yang bersifat soft skill, seperti motivasi, rasa percaya diri, optimisme, dan semangat luar biasa untuk meraih predikat sebagai penulis sukses. Bila seorang penulis sudah memenuhi kualifikasi seperti ini, maka prestasi-prestasi luar biasa seperti yang dicantumkan di atas, insya Allah akan dengan sangat mudah diraih!

Dengan kata lain, prestasi-prestasi yang sudah dicapai oleh para penulis sukses seperti Helvy Tiana Rosa, Andrea Hirata, Habiburrahman El Shirazy, Dewi Lestari, Hernowo, Seno Gumira Ajidarma, Raditya Dika, dan lain-lain, merupakan konsekuensi logis dari karakter mereka sebagai penulis hebat. Itulah sebabnya di atas saya menyebut prestasi-prestasi tersebut sebagai akibat belaka.

Dengan demikian, sangat penting bagi kita untuk membedakan:

Penulis Sukses vs Penulis Hebat

Penulis Sukses merujuk pada hal-hal yang bersifat output, seperti “menulis ratusan buku dalam satu tahun”, “menghasilkan buku-buku yang best seller”, “berkali-kali memenangkan lomba penulisan”, dan seterusnya (silahkan baca pula definisi sukses pada buku CDMPH, tepatnya bab “Sukses vs Bahagia”).

Penulis Hebat merujuk pada hal-hal yang bersifat soft skill, seperti rasa percaya diri, motivasi yang tinggi, semangat yang tak pernah padam, pantang menyerah walau banyak kendala yang dihadapi, dan sebagainya.

Dalam bahasa yang lebih sederhana:

Penulis sukses adalah akibat dari penulis hebat. Penulis sukses pasti berawal dari penulis hebat. Bila Anda bukan penulis hebat, atau bila Anda punya masalah dalam hal motivasi, rasa percaya diri, semangat juang untuk meraih sukses, dan seterusnya, maka jangan harap Anda bisa menjadi penulis sukses!

Sementara bila sudah memiliki soft skill yang sangat baik, maka Anda sudah layak disebut penulis hebat, walau belum ada satu orang pun di dunia ini yang mengakui eksistensi Anda sebagai penulis!

Dalam bahasa yang gamblang, saya bisa menyebutkan:

Bakat Sama Sekali Tidak Penting.
Penguasaan terhadap Berbagai Macam Teori dan Kiat Penulisan Memang Penting.
Tapi ITU BUKAN KUNCI UTAMA untuk Mengantarkan Anda Menjadi Penulis Sukses.

KUNCI UTAMA Setiap Sukses Terletak pada Kekuatan Mental (alias soft skill), BUKAN Keahlian Teknis!


Sumber Klik

Posted by Majalah Online .:KREASI SMANSA:. on 11.11. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0

0 komentar for Penulis Hebat vs Penulis Sukses

Leave comment

Recent Entries

Recent Comments

Photo Gallery